Aksi Bela Islam 411 di Bengkulu




Assalammualaikum Wr. Wb

Bengkulu juga menggelar aksi #BelaIslam terkait kasus yang dilakukan oleh Ahok, gubernur DKI non aktif. Perbuatan Ahok yang menghina dan dianggap menistakan agama islam ini. Memancing perhatian dan reaksi seluruh umat islam. Tanpa kecuali di Bengkulu.

Aksi ini serentak dilakukan di berbagai kota di Indonesia, pada tanggal 4 November 2016. Sebagian besar tokoh agama dan masyarakat banyak yang juga melakukan aksinya di Jakarta secara  langsung. Namun bagi yang berhalangan hadir di Jakarta, bisa mengikuti aksi ini di kota tempat tinggalnya masing-masing


.
Di kota Bengkulu, aksi berpusat di masjid Akbar di jalan Anggut. Bagi yang sudah pernah ke Bengkulu. Masjid ini terletak tak jauh dari rumah pengasingan Bung Karno di Bengkulu. Para peserta aksi akan melewati rumah Bung karno.

saya ingin bercerita tentang pengalaman saya mengikuti aksi #BelaIslam ini kepada teman-teman semua, sebagai pengingat dan catatatan bahwa Bengkulu juga beraksi, khususnya juga bagi saya yang juga beraksi dan merasa terpanggil untuk ikut membela Islam dan ikut menyuarakan ketidaksukaan saya terhadap apa yang dilakukan Ahok.



Aksi di lakukan setelah shalat Jum’at. Di surat undangan dan pemberitahuan di sosial media. Undangan diminta untuk hadir sekitar jam satu siang. Langsung menuju ke masjid Akbar. 

Begitu pun dengan saya. Kali ini saya hanya berdua dengan Kanga Athifah saja, berdua dengan anak ketiga. Athifah berusia 43 bulan, sedangkan adiknya yang baru berusia enam bulan terpaksa saya tinggal dengan neneknya. Keluarga saya yang lain tak bisa hadir karena harus bekerja dan sekolah.

Kami menuju lokasi dengan menggunakan motor, dari rumah menuju tempat memakan waktu sekitar lima belasmenit. Dengan menggunakan pakaian berwana putih. Sama dengan yang dipakai sebagian besar para peserta aksi. Memang di pemberitahuan via sosial media, dihimbau untuk menggunakan pakaian putih.



Setelah sampai, saya diberikan seuntas tali yang harus diikat dipergelangan tangan sebagai tanda peserta aksi karena panitia juga kuatir aksi ini akan diselipi oleh oknum atau oleh orag yang tidak bertanggungjawab, bisa bikin kacau situasi.

Saya memilih masuk ke dalam masjid, dari dalam sudah terdengar lagu-lagu nasyid perjuangan yang dilantunkan oleh para munsyid yang ada di Bengkulu. Seperti Salsabila, Jiharka dan lain sebagainya. Mereka secara bergantian membawakan lagu perjuangan yang membangkitkan semangat para peserta aksi.



Tak berapa lama acara pun dimulai, diawali dengan membaca ayat al-Qur’an. Dilanjutkan dengan tausiah singkat oleh bapak H .M. Syamlan Lc, beliau juga memberikan himbauan untuk tetap melakukan aksi dengan baik dan mengajak para peserta aksi dan umat islam secara keseluruhan untuk mengawasi jalannya penyelesaian kasus penistaan agama islam oleh Ahok. Agar sesuai dan berjalan dengan adil. Proses hukum dapat ditegakkan secara adil. Kemudian pembacaan doa.


Setelah itu, para peserta aksi, diminta untuk ke luar bagian samping masjid, berhadapan dengan jalan menuju ke rumah Bung Karno dan terus lanjut menuju Simpang Lima Ratu Samban.



Jadi rute aksi hari ini dari masjid akan menuju Simpang Lima Ratu Samban, berhenti sejenak menyampaikan orasi, lalu lanjut lagi menuju jalan S. Parman atau daerah Padang jati, kemudian stop di RRI Bengkulu di dekat Simpang Skip.



Setelah diatur dan diberikan arahan, peserta aksipun segera berjalan dan diikuti oleh kawalan ketat para polisi.

Para alim ulama dan tokoh masyarakat semua sama berjalan beriringan mengikuti mobil pengeras suara. Semua  berjalan rapi dan mengikuti semua instruksi dari korlap



Aksi berjalan damai dan tenang



Cuaca hari itu sedang terik dan panas. Namun tidak menyurutkan semangat para peserta aksi untuk terus berjalan. 



Peserta aksi diikuti oleh banyak unsur, dari anak-anak hingga orang dewasa.



Baik laki-laki atau pun perempuan, semua bersatu 


Tua dan muda kumpul bersama 



Ada yang menggunakan kendaraan seperti motor, mobil tapi ada banyak juga yang datang dengan menggunakan kendaraan umum.



Ada pelajar, mahasiswa, pekerja dan masyarakat umum



Mereka ada yang tergolong orang miskin, sederhana bahkan orang kaya.



Berkulit putih, sawo matang bahkan berkulit hitam



Ada yang berhijab, namun ada banyak yang belum berhijab.

Semua datang

Semua punya semangat yang sama

Semangat untuk membela islam

Salam, sampai jumpa pada aksi selanjutnya :D