Ketika Harus Bekerja Di Luar Rumah Saat Pandemi Covid 19

Assalammualaikum.Wr.Wb

Semua belahan dunia, saat ini tengah berkutat mengatasi masalah penyebaran voris corona. Begitu pun dengan Indonesia, semua ini sedang berjuang untuk mengatsi si coorna ini. Tidak terkecuali kota Bengkulu. Sejak dinyatakan sebagai zona merah akhir Maret lalu yang ditandai dengan adanya pasien positif corona. Seolah semua aktivitas berubah. Begitu pun dengan saya.


Tim Satuan Tugas Covid 19

Sesuai dengan perintah Presiden, Joko Widodo. Agar semua wilayah baik tingkat Provinsi dan Kabupaten Kota untuk segera membuat tim satuan tugas atau satgas Covid 19 yang beranggotakan berbagai elemen masyarakat. Baik sipil dan pemerintahan. Semua harus bersatu dan bekerjasama untuk menanggulangi Covid 19 ini.

Saya pun masuk tim satgas covid 19 ini. Kita membagi tugas dan jadwal. Bahasa sederhananya sih, jika ada perintah atau jadwal ke luar atau bekerja di lapangan. Terpaksa harus turun ke jalan, ke luar dari rumah. 

Selebihnya, bisa mengerjakan tugas tersebut dari rumah. Yah, sambil #dirumahaja namun tetaplah #WorkFromHome.

Apa tugas saya di satgas, yah nggak jauh dari profesi yang saya jalani sebagai blogger dan influnecer. Bertugas untuk menyebarkan informasi positif, baik dan benar mengenai penganganan virud corona ini. Agar masyarakat mendapatkan informasi yang valid. Tidak termakan hoax.

Termasuk memberikan update informasi terkeni mengenai perkembangan virus corona kepada masyarakat dalam bentuk tabel infografis yang lugas . 

Saya sedang bersama tim sagas di Balai Kota

Pembagian Jadwal Kerja

Biasanya pada malam hari sudah dibagikan jadwal kegiatan perhari. Jadwal tersebut berisi informasi mengenai nama kegiatan, siapa yang hadir, agenda, termasuk siapa saja yang bertugas. Siapa saja yang bertugas ini adalah bagian dari jadwal yang harus kami patuhi.

Jika ada nama saya di jadwal tersebut. Maka bersiaplah esok untuk ke luar rumah. Jika ada halangan atau kendala, saya harus segera memberitahu koordinator. Agar bisa dicarikan solusi atau segera dicarikan pengganti.

Untuk lamanya kegiatan, biasanya tentantif sih. Tidak menentu, namun kebanyakan sebelum sore sudah selesai. Apalagi di bulan puasa ini. Biasanya sebelum zuhur sudah selesai. Kecuali ada lagi agenda bersambung. Biasanya sebelum ashar sudah selesai.

Ikut memnatau pembagian Rasmie di kelurahan Tengah Padang, kebetulan ini di dekat rumah. Ini sedang berada di kantor lurah, maafkan mereka di belakang yang nggak jaga jarak.

Pembagian Tugas dengan Anak dan Suami

Jika kondisi ini terjadi, maka sedari malam atau shubuh saya harus mengkondisikan anak-anak di rumah. Termasuk mengenai menu untuk bebuka puasa. Biasanya saya sudah menyiapkan bahan-bahan makanan. Jika ada yang harus dipersiapkan. Maka saya membuat catatan kecil dan menyerahkan kepada si sulung, Nawra. Misalnya, saya minta tolong ia memasak nasi, memasak air, mengupas pisang, merebus ayam dan lain sebagainya.

Hal ini perlu dikondiskan, supaya jika saya telat pulang, masih ada waktu untuk masak karena bahan-bahannya sudah siap.

Kepada si kakak, saya juga memberikan tugas untuk menyiapkan minuman berbuka. Biasanya kami minum teh hangat. Menyiapkan piring, gelas, sendok dll di meja makan. Termasuk membersihkan dan menyiapkan meja makan dahulu.

Sedangkan kepada kedua adiknya, saya berikan tugas, setelah shalat ashar atau jam empat sore, maka rumah harus dibereskan. Tidak ada lagi mainan yang berserakan. Serta harus sudah mandi. 

Untuk tugas sekolah anak, buat Athifah si anak SD nanti si kakak yang akan mengontrol atau menemaninya membuat tugas. Tugas belajar ini juga sering dibantu ama suami, karena selain belajar dari TVRI. Athifah juga ada tugas dari grup WA kelasnya. Jadi yang bisa melihat grup tersebut pak suami. 

Kalo tugas sekolah si kakak, selalu diingatkan sebelum zuhur sudah harus selesai. Nanti saya laporakan ke ustadzahnya sore atau malam. 

Saat menyampaikan laporan tersebut, saya selalu memberikan keterangan atau informasi kenapa terlambat atau mmalam mengumpulkan tugasnya. Tapi biasanya tidak sampai telat sih. Batas waktu mengumpulkan tugas si kakak setiap jam delapan malam.

Anak kelas dua MTS ini memang banyak tugas dari pondoknya, setiap hari kadang hingga 3 tugas dan dikirimkan ke guru yang berbeda-beda. Belum lagi tugas menghapal Al-Quran. 

Yah, perlu ada pembagian tuas, agar siklus rumah tangga dan pekerjaan di luar rumah tetap bisa berjalan dengan baik.

Jadwal pertama pembagian Rasmie di Kelurahan Pasar Baru, akan diantar langsung oleh Walikota dan Wawali

Persiapan Saya Untuk Bekerja di Luar Rumah

Saat Pandemi dan puasa ini, aktivitas pagi dimulai sekitar sembilan atau sepuluh pagi. Jadi tidak perlu tergesa-gesa sih. Kecuali ketiduran banget setelah shalat shubuh.

1. Mandi pagi dengan sabun wangi, air bersih dan menggosok gigi.

2. Menggunakan pakaian yang simple, karena pakaian ini harus segera dicuci setelah pulang nanti. Saya malas menggunakan pakaian yang agak ribet atau dengan bahan yang tebal atau mudah kusut.

3. Menggunakan masker, untuk masker ini juga hanya dipakai sekali saja. Setelah pulang harus segera dilepas dan dicuci. Saya biasanya menggunakan masker kain.

4. Membawa handsanitizer ukuran kecil. Saya letakan di saku rok atau rok celana. 

5. Membawa sarung tangan kain. Ini saya gunakan saat berkendara. Akan terus saya gunakan jika sedang hendak masuk ke sebuah gedung, ruangan untuk memegang gagang pintunya. Masuk ATM, dan lain sebagainya.

6.     Jika sebelum puasa saya selalu sarapan dan makan kenyang di rumah, jika terpaksa membawa bekal dan selalu membawa air minum sendiri. 

Di dalam dan terlebih di luar ruangan, masker nempel terus kayak prangko

Saat Melaksanakan Tugas

Melakukan tugas dengan baik dan tertib laporan adalah perbuatan yang baik. Namun perlu diperhatikan juga hal-hal penting yang harus kita utamakan saat bekerja di tengah pandemi corona ini. Antara lain, saya tetap melakukan

1. Rajin cuci tangan, ini enak sih hampir banyak ditemui tempat untuk mencuci tangan. Jika tidak ditemui tempat cuci tangan, saya menggunakan handsanitizer yang saya bawa.

2. Selalu menjaga jarak dengan rekan atau orang lain yang ada di sekitar lokasi saya berada. Ini memang harus saya bangun dengan kuat karena tidak semua orang mau melakukan atau waspada juga. Kadang suka lupa, tiba-tiba sudah berkumpul. Oleh karena itu perlu keinginan kuat untuk melakukan #JagaJarak

3. Menggunakan masker, baik di dalam maupun di luar ruangan. Beruntung memang saya sering menggunakan masker sebelum pandemi ini. Jadi tidak terlalu susah bagi saya untuk menyesuaikan diri saat menggunakan masker. Termasuk saat harus berbicara. 

4. Segera menuntaskan pekerjaan dan tidak berdiam lama saat melakukan aktivitas di luar. Jika tugas sudah selesai, maka saya segera ijin untuk pulang. Saya tidak mengobrol atau menghabiskan waktu . Jika harus mampir kerena ada keperluan  maka saya segera pulang setelahnya. Jika ingin belanja. Maka saya juga segera menuntaskan, tidak berkeliaran atau berkeliling keluar masuk toko. 

Walikota dan Wawali sedang melakukan live medis sosial memantau kegiatan dan penanggulangan covid 19

Beras dan Mie Untuk Semua Warga Kota Bengkulu

Saat ini salah satu program dari Pemerintah Kota Bengkulu adalah memberikan bantuan Beras dan Mie (RasMie) bagi semua warga kota Bengkulu tanpa terkecuali. Asalkan ia berada di kota Bengkulu selama pandemi ini.

Pendataan yang berhak menerima paket Rasmie ini dilakukan dari tingkat RT/RW. Tidak hanya yang memiliki KTP atau KK. Anak kost atau siapa pun juga yang saat ini sedang berada di kota Bengkulu. Akan dapat bantuan 20kg beras premium dan 2 dus Mie.

Walikota dan Wawali sedang membagikan Rasmie kepada warga
Rasmie ini diantar ke rumah warga, jadi warga dihimbau untuk tetap berada#dirumahaja. Rasmie akan diantarkan Door to door. Bahkan Walikota dan Wakil Walikota ikut langsung membagikan Rasmie tersebut kepada warganya.

Pembagiannya juga dilakukan bertahap, hal ini terkait dengan ketersedian dari beras dan mie yang dibutuhkan. Untuk beras aja butuh sekitar dua ribu ton. jadi butuh waktu dan jadwal untuk pembagiannya. Untuk tahap awal, masing-masing akan mendapatkan 5kg beras dan satu dus mie dulu. Sisanya akan diberikan kemudian.

Selain pembagian Rasmie ada banyak kegiatan-kegiatan positif lainnya untuk support dan tanggulangi soal corona ini. Terutama juga pada bagian layanan kesehatan, di samping mengenai hajat hidup masyarakat. Saat ini semua orang terdampak baik langsung maupun tidak langsung.

Kecerian warga yang menerima bantuan Rasmie

Untuk memantau kegiatan tersebut, Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu memantau dan mengawasi juga melalui media sosial. Hal ini untuk mengurangi kerumunan dan mengurangi resiko penyebaran.

Perasaan Saya Ketika Harus Ke luar Rumah

Semua mengajak agar kita #StayAtHome. Lantas saya harus keluar rumah. Tentu saja sebuah perasaan yang campur aduk. Selain mempersiapkan diri seperti yang saya uraikan di atas. Saya juga pasrah dan berdoa kepada Allah SWT agar menjaga dan melindungi saya selagi bekerja atau berada di luar rumah.

Mau bagaimana lagi, ini juga bagian panggilan pekerjaan dan kegiatan untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan masalah Covid 19. Jika para medis berada di garda depan dalam penangganan Covid 19 ini. Maka saya dan teman-teman satgas mungkin bisa berada di bagian keberapanya dalam upaya menanggulangi Covid 19 ini.

Tentu saja kita bisa melakukan atau berbuat apa saja untuk mendukung program pemerintah. Sekecil apa pun kontribusi kita, jika dilakukan dengan baik dan tertib. Tentu saja akan memberikan hasil yang baik juga.

Meski kita hanya sebuah pentil ban motor, bayangkan saja jika pentil ban motor tersebut rusak atau tidak ada maka motor tersebut tidak akan bisa berjalan dengan baik, karena tidak ada pentil bannya.

Sekecil apa pun support kita untuk tanggulangi corona ini, pasti sangat dibutuhkan. Yuk, mari salng bantu dengan cara yang kita bisa dan mampu. Mulai dari sekitar aja dulu
Namun, kita harus tetap waspada dan banyak berdo’a. Agar tidak konyol saat melakukan aktivitas di luar rumah. Meski bertujuan baik, tentu saja harus tetap waspada.

Semoga si corona segera berlalu, sehingga kita bisa beraktivitas seperti biasa. Mari kita berdoa dengan sepenuh hati, memohon bantuan Allah SWT agar si corona segera hilang dan bisa ditanggulangi.