Rumah Sendal Cinta, Temukan Jodohmu Di Sini


Assalammualaikum Wr. Wb

Di Bengkulu dan Indonesia secara umum, ada yang lagi ngehit nih. Happening dimana-mana , khususnya di kota Bengkulu. Bahkan semakin hot setelah diliput oleh  stasiun televisi swasta. Banyak teman-teman saya yang di luar kota bertanya dan kepengen tahu lebih banyak mengenai Rumah Sendal Cinta atau sering juga disebut orang-orang Pondok Sendal Jodoh. 

Kali ini saya ingin mengajak teman-teman seolah berkunjung ke rumah sendal cinta ya. Syukur-syukur nanti bisa datang langsung berkunjung, ngebolang ke Bengkulu. Pasti lebih asik deh. di jamin gak bakalan rugi.



Lokasi rumah sendal cinta yang saya singkat aja dengan sebutan RSC ini, adalah di lokasi  wisata pantai Tapak Padri dekat benteng Malborough. Tak begitu jauh dari alun-alun atau rumah gubernur Bengkulu.Di daerah Kampung.

Jika teman-teman dari bandara Fatmawati, ingin menuju lokasi ini dengan angkutan umum bisa menghabiskan waktu sekitar satu jam, tapi jika dengan menggunakan kendaraan pribadi sekitar setengah jam. Lumayan dekat ya. Jalannya juga kalo dari bandara lurus saja, sampai lokasi mentok pantai. Sampai deh .




Baik, sudah sampai ya di lokasi. Tempatnya tak jauh dari bibir pantai Tapak Padri. Ketika datang ke sana, suara deburan ombak terdengar sangat jelas dan sangat dekat. Suara ombak bikin hati berdesir.

Mari kita langsung  masuk saja ya, kebetulan hari ini saya datang ke RSC bersama dengan kakak Nawra. Dia juga sangat ingin melihat apa aja yang ada di RSC ini. Dia awalnya mendapatkan informasi ini dari teman-teman di sekolah. Akhirnya penasaran juga dan kepengen tahu. Jadilah hari ini, kami berdua berkunjung ke RSC. Dari rumah saya, hanya membutuhkan waktu sekitar lima menit saja. kami berangkat menuju lokasi dengan menggunakan motor saja. Saat itu, jam baru bergerak menuju angka dua siang. Yuhuuu, sedang teriknya ya. Masih sepi.


Begitu masuk di sebelah kiri, kita akan langsung melihat begitu banyak sendal yang disusun secara rapi. Susunannya acak sih, jadi gak ketemu ama pasangannya. Warnanya juga nyampur dan berserakan, tak tersusun rapi. Tetapi susunan warna yang tak rapi itulah yang malah membuat bagian ini menjadi sangat menarik.

Hayo, ada gak sendalnya mirip dengan sendal yang kamu punya, kalo hilang coba cek, mungkin ada di sini!




Jumlah sendal yang banyak dan tersusun rapi meski tidak berpasangan. Saya pun mencoba-coba mencari sendal yang sama. Bisa jadi yang menjadi pemikiran orang-orang yang datang untuk mencoba mencari pasangan sendal tersebut. Agar komplit ada sendal kiri dan kanan. Istilah pencarian inilah yang digunakan oleh orang-orang untuk mengungkapkan seumpama seolah mencari pasangan atau jodoh. Maka disebutlah juga RSC dengan nama pondok sandal jodoh. Hmmm, bisa aja ya.






Di bagian sebelah dalam setelah barisan sendal tadi, maka kita akan menemukan spot ini , kayaknya ini adalah akar pohon yang mengapung atau terendap di sepanjang bibir pantai. Tersusun dengan rapi juga dan membentuk suatu bentuk serupa mainan boneka-bonekaan. Unik banget sekaligus lucu.





Selajutnya ada gambar desain love yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang. Tapi tetap ada sendalnya. Di kiri dan kanan love ada sebentuk burung-burungan yang saling berhadapan. Di bagian atas ada tulisan 'Aku Sayang Kamu'. Duh, bikin tambah romantis aja ya. Mana di pinggir pantai, ada suara ombak, ada love-lovean juga, bikin tambah gimana gitu.





Di sebelahnya ada bentukan bintang. Di sekitar bintang tersebut , masih tetap terdapat begitu banyak sendal yang tak berpasangan. Di depan bintang sengaja di letakan sebuah ban bekas untuk duduk. Sehingga bisa dipakai untuk duduk sambil berfoto ria. Tuh liat gayanya si Nawra, asik banget ya. enjoy dia, minta foto terus.




Lalu setelah bentukan bintang ada begitu banyak batu-batu terumbu karang yang di susun secara rapi membentuk dinding. Susunannya rapi sekali, enak juga di pandang. Warna terumbu karang yang putih, membuat susunan tersebut semakin elegan dan bermakna. Bukan cuma seolah batu-batuan yang digantung saja.




Di bagian terumbu karang yang disusun rapi tersebut juga diberikan gambar ikan buatan. Seolah-olah ikan sedang bermain di terumbu karang. Gambar ikan membuat susunan terumbu karang seolah semakin hidup dan makin enak dipandang.






Di bagian ujung susunan terumbu karang ada susunan botol minuman bekas yang berjejer rapi. Susunan warna yang sama dan berjejer rapi. Membuat susunan botol tersebut tidak terlihat adalah susunan botol bekas. Terlihat sekali dalam menyusun botol ini tidak sembarangan akan tetapi terlihat sangat penuh dengan kreatifitas dan seni.

Yang menyusun, jiwa seninya tinggi ya.



Yup, lanjut ada bentukan love lagi. Cuma ini dibentuk dari sendal berbeda dengan yang tadi. Kemudian di atasnya ada tulisan ' Sendal Cinta' . Coba lihat Nawra pun sibuk melihat-lihat dia mencari-cari siapa tahu ada sendal yang sama atau berpasangan, ciye.

Susunan sendalnya rapi banget ya.



Kembali di sebelahnya ada susunan botol minuman bekas, tersusun rapi. Sedap banget dipandang. Saya suka banget ngeliatnya. Apalagi kalo ngebayangin sedang minum , wuiih pasti seger banget ya.






Stop, ini bagian paling depan. Ada bentukan kayak burung yang terbuat dari susunan sendal. keren ya, bisa aja yang buat. Terlihat sangat telaten.

Oke ya, semua bagian pinggir atau dinding RSC sudah saya gambarkan. Selanjutnya saya akan memperlihatkan bagaimana bagian tengah RSC atau apa saja sih yang ada di tengah-tenagh RSC. Atau di bagian dalam. Berikut ini saya berikan gambarannya ya, memudahan teman-teman bisa mendapatkan gambarannya.




Bagian tengah ada pondok atau saung, dindingnya susunan dari sendal sedangkan atapnya terbuat dari botol minuman bekas. Di bawahnya ada tempat duduk yang terbuat dari bambu. Enak juga duduk dan istirahat di sana, sembari menikmati suara ombak.







Lalu, ada bentukan piramida dari botol minuman bekas. Lagi-lagi susunan botolnya rapi dan sama sehingga terlihat sangat keren. Saya jadi sangat kagum, karena ini benar-benar dipikirkan dan dibuat secara serius.




Hmmm, hampir lupa di sebelah pondok atau saung tadi juga terdapat dinding yang terbuat dari susunan terumbu karang dan susunan sendal. Dinding ini juga seolah menjadi dinding pemisah antara ruang yang satu dengan yang lain. Saung atau pondokan tersebut di pisahkan oleh dinding tersebut. Jadi kira-kira begini bentuk pondok atau saung itu terbagi dua, terpisah dengan dinding sehingga bisa dinikmati dari dua sisi.




Terlihat jelas ya, saung atau pondok yang saya sebutkan tadi. Itu nampak jelas ya, bisa dinikmati atau dilihat dari dau sisi. Ada kursinya juga, desainnya juga sama persis.





Tadi saya sebutkan ada bentukan kayak piramida ya dari susunan botol minuman bekas. Nah, ternyata setelah saya perhatikan dengan seksama. Di belakangnya tersusun sendal juga yang membentuk sama persis seperti piramida botol minuman bekas. Seolah bagian depan disusun oleh botol bekas di bagian belakang disusun oleh sendal.




Eeeit, saya sempat promosi buku saya yang baru di RSC loh, soalnya banyak sekali spot foto yang bagus buat diambil. Saya sempat foto di susunan sendal tersebut buku saya yang berjudul Pintar Nutrisi Ibu Hamil dan Menyusui Golongan Darah. Buku ini diterbitkan oleh penerbit BIP. Harganya Rp. 35.000. Bisa teman-teman beli di semua toko Gramedia ya. Jieyeye, saya jadi promosi, gakpapa ya ;D

Dari pengamatan saya, bahwa RSC dibentuk dan dikelolah oleh para nelayan sekitar sana dengan menggunakan semua bahan bekas. sampah-sampah yang menumpuk di pinggir pantai. Terutama sampah sendal yang sering kali ditemukan di sepanjang bibir pantai dan sampah botol minuman bekas.

Oleh karena itu, sampah tersebut terutama sendal tidak akan habis atau mengurai kalo hanya dibiarkan saja di pinggir pantai. Perlu adanya usaha kreatif dan kerja keras untuk menjaga kebersihan pantai. Sehingga dibuatah RSC dan ternyata ide kreatif ini banyak mendapatkan banyak apresiasi positif dari berbagai pihak. Bukan saja masyarakat Bengkulu, bahkan Indonesia sudah mengenal Rumah Sendal Cinta lewat berbagai liputan terutama yang berkaitan dengan objek wisata.

Selebihnya semoga keberadaan RSC dapat terus dilestarikan bahkan ditingkatkan manfaatnya, serta dapat memberikan kontribusi positif bagi pariwisata Bengkulu.




Eh, udah kelamaan ni saya dan Nawra muter-muter di RSC dan foto-foto. Udah ada telpon masuk nih, Sudah harus pulang. Kayaknya baby Nasya udah nelpon juga : D. Biar emaknya segera pulang.

Baiklah, kami pulang dulu ya, jangan lupa ya mampir ke RSC ya kalo sedang di Bengkulu. Kalo bingung , sila hubungi saya ya. Saya siap mengantarkan kalian kemana-mana :D

Salam jalan-jalan!